Fakta Luarbiasa: Jakarta - Sedih sekali melihat nasib malang seorang bayi bernama Ava Maye Riley-Maher ini. Di usianya yang belum genap setahun, dia didiagnosis mengidap kanker langka yang disebut Langerhan's Cell Histiocytosis. Akibatnya, dia harus menjalani 100 kali transfusi darah.
Tak hanya itu, Ava juga harus menjalani transplantasi sumsum tulang sebelum ulang tahun pertamanya, juga harus menjalani kemoterapi agresif selama 15 minggu. Didiagnosis sejak berusia 5 bulan, kini Ava sudah menginjak usia 14 bulan dan berangsur pulih.
Pengobatan yang dijalani Ava juga tidak serta merta berhasil. Kemoterapi dan 100 kali transfusi yang dia jalani ternyata tidak banyak membantu. Itulah sebabnya dokter akhirnya melakukan transplantasi sumsum tulang sebagai harapan terakhir untuk mengalahkan penyakitnya.
Untungnya, tak butuh waktu lama untuk menemukan donor yang cocok. Sehingga pada bulan Juni 2013 lalu, tepat 2 hari sebelum ulang tahunnya yang pertama, Ava diperbolehkan pulang ke rumahnya di Mancheseter setelah berbulan-bulan dirawat di Rumah Sakit Anak Royal ManchesterIbunya bernama Kirsty Riley (24) bersama Ayahnya, Jamie Maher (28) kini setidaknya bisa bernapas lega meskipun Ava harus dirawat di ruangan semi isolasi dan meminum lebih dari 20 obat sehari. Kedua orang tuanya berharap sang buah hati dapat segera sembuh sepenuhnya.
"Segera setelah mendengar kata kanker, Anda berpikir seolah kita tidak bisa melihat cahaya di ujung terowongan. Melihat Ava menjalani semua perawatan ini ketika ia masih begitu kecil sungguh memilukan," kata Kirsty.
Seperti dilansir Daily Mail, Jumat (9/8/2013), penyakit Langerhan's Cell Histiocytosis (LCH) menyerang hanya 1 dari 250.000 anak per tahun di Inggris. Sekitar 50 anak di Inggris terserang LCH tiap tahun.
Sebenarnya penyakit ini bukan kanker, tetapi mirip seperti kanker dan bisa diobati dengan kemoterapi.Penyakit ini berkembang dari sel-sel yang biasanya hanya ditemukan pada kulit dan saluran udara. Dalam kasus LHC, sel-sel abnormal tersebut dapat ditemukan di bagian lain dari tubuh, termasuk sumsum tulang, hati, limpa dan kelenjar hipofisis.
Gejalanya meliputi pembengkakan kelenjar getah bening, nafsu makan menurun, nyeri tulang, ruam kulit, keluar cairan dari telinga, kesulitan bernapas dan penyakit kuning. Untungnya, tingkat kelangsungan hidup pasien masih besar, berkisar 80 sampai 90 persen.
Sebelum mendapat donor yang sesuai, Ava harus menunggu selama 8 minggu usai mendaftar di Anthony Nolan Bone Marrow, lembaga yang menangani donor berbagai jenis organ dan jaringan di Inggris. Sang pendonor diketahui adalah seorang wanita berusia 21 tahun asal Inggris.
"Melihat dia sekarang, sulit memikirkan apa yang mungkin terjadi. Para dokter heran bagaimana dia pulih. Kami bangun setiap hari dan bersyukur dia ada di sini. Ketika dia berjalan keluar dari gerbang sekolah bersama teman-temannya saya akan ingat betapa beruntungnya kita," ujar Kirsty.
Sumber: detik.com