Untuk
mengukur luas langit para ahli astronomi menggunakan satuan cahaya.
Kecepatan cahaya dalam 1 detik adalah 300.000 km. Jarak dari bumi ke
bulan 450.000 km ditempuh cahaya dalam waktu 1,5 detik. Jarak dari bumi
ke matahari 149.juta km di tempuh cahaya dalam waktu 8 menit.
Perhitungan kecepatan cahaya yang digunakan untuk mengukur luas langit
atau alam semesta kita ini adalah seperti pada slide dibawah ini.
Konon
menurut para ahli astronomi jarak bintang terjauh yang dapat dilihat
dengan peneropong bintang Huble dewasa ini adalah 14 milyar tahun
cahaya. Sulit bagi kita untuk membayangkannya. Cahaya yang memiliki
kecepatan 300.000 km /detik jika dipancarkan dari bumi ini diperkirakan
baru sampai ketepian alam semesta setelah 14 milyar tahun.
Ilmu
astronomi menggambarkan struktur bintang dilangit sebagai berikut.
Matahari adalah bintang terdekat kepada kita. Matahari dikelilingi oleh 9
buah planet yang berkeliling disekitar matahari. 9 planet berikut
asteroid dan komet yang beredar disekitar matahari termasuk dalam
keluarga matahari. Keluarga matahari bersama 200 milyar bintang lainnya
yang setara atau bahkan lebih besar dari matahari berkumpul dalam suatu
keluarga yang disebut Galaksi. Matahari kita ini berada dalam salah satu
dari lengan Galaksi Bima sakti (Milkyway). Galaksi Bima sakti dengan
beberapa Galaksi lain diantaranya Adromeda membentuk sebuah kelompok
Galaksi yang disebut Cluster. Ribuan cluster ini akan membentuk satu
kelompok yang disebut super cluster. Super cluster yang berisi ribuan
cluster ini bertebaran di alam semesta membentuk jagat raya yang maha
luas.
Demikianlah struktur alam semesta menurut ilmu astronomi, sungguh penciptaan manusia tidak ada artinya jika dibandingkan dengan penciptaan alam semesta seluruhnya. Bumi kita jika dibandingkan dengan bintang yang ada di alam semesta hanya bagaikan sebutir debu di padang pasir yang luas. Apalah artinya kita seorang manusia yang berdiam dipermukaan bumi jika dibandingkan dengan alam semesta yang luas ini.
Demikianlah struktur alam semesta menurut ilmu astronomi, sungguh penciptaan manusia tidak ada artinya jika dibandingkan dengan penciptaan alam semesta seluruhnya. Bumi kita jika dibandingkan dengan bintang yang ada di alam semesta hanya bagaikan sebutir debu di padang pasir yang luas. Apalah artinya kita seorang manusia yang berdiam dipermukaan bumi jika dibandingkan dengan alam semesta yang luas ini.
Ini
adalah foto sekumpulan Galaksi yang berjarak milyaran tahun cahaya dari
bumi Diambil dari satelit Huble yang mengorbit dalam jarak atara 40 s/d
50 km diatas bumi Banyak diantara Galaksi tersebut yang berbentuk
spiral. Menurut para ahli astronomi pada Galaksi yang berbentuk spiral
itu terdapat kurang lebih 200 milyar bintang yang setara bahkan lebih
besar dari matahari kita ini.
Gambar
diatas adalah foto Galaksi Adromeda tetangga dekat dari Galaksi
Bimasakti (Milkyway) tempat matahari dan bumi kita ini berada.
Matahari dan bumi kita berada pada salah satu lengan dari Galaksi
Bimasakti yang berbentuk spiral seperti diatas (tanda panah ). Matahari
beredar mengelilingi pusat Galaksi Bimasakti untuk satu kali putaran
memerlukan waktu kurang lebih 200 juta tahun. Didalam Galaksi Bimasakti
ini terdapat kurang lebih 200 milyar bintang yang setara bahkan lebih
besar dari matahari.
Ini
adalah gambar satelit Huble yang mengorbit diatas bumi pada ketinggian
sekitar 40 s/d 50 km membawa alat untuk meneropong bintang dilangit.
Dari satelit Huble ini manusia bisa mengamati Galaksi dan bintang yang
tersebar di seluruh alam jagat raya.
Inilah
kira kira gambaran alam semesta yang dapat diamati oleh manusia saat
ini.Galaksi Bimasakti tempat kita menetap, berada dalam kelompok Virgo
super cluster. Manusia yang berada dibumi ini merupakan sesuatu yang
tidak berarti jika dibandingkan dengan alam semesta. Apakah yang
dibanggakan manusia hingga ia menjadi sombong dan enggan tunduk kepada
Allah yang menjadikan alam semesta ini ?? Hanya orang bodohlah yang
tidak mau tunduk pada Allah pemilik dan pencipta alam semesta ini .
Bumi kita dibandingkan dengan jumlah bintang dilangit hanya bagaikan sebutir debu yang sangat halus ditengah Gurun pasir Sahara. Jumlah bintang dilangit yang setara dan lebih besar dari matahari sangat banyak dan sulit dihitung dengan angka. Jika dihitung semua pasir yang ada di seluruh pantai, gurun dan permukaan bumi ini, maka jumlah bintang dilangit jauh lebih banyak dari itu.
Bumi kita dibandingkan dengan jumlah bintang dilangit hanya bagaikan sebutir debu yang sangat halus ditengah Gurun pasir Sahara. Jumlah bintang dilangit yang setara dan lebih besar dari matahari sangat banyak dan sulit dihitung dengan angka. Jika dihitung semua pasir yang ada di seluruh pantai, gurun dan permukaan bumi ini, maka jumlah bintang dilangit jauh lebih banyak dari itu.