Fakta Luarbiasa - Spesies cumi-cumi laut bisa terbang lebih dari 30 meter (100
kaki). Hewan ini meluncur dari laut ke udara di kecepatan tinggi untuk
menghindari predator.
Dilansir Phys, Jumat (8/2/2013), Neon Flying Squid mendorong dirinya keluar dari laut dengan menembak sebuah jet air bertekanan tinggi. Ketika melayang di udara, cumi-cumi ini bisa membuka sirip untuk melayang sampai dengan kecepatan 11,2 meter per detik.
Jun Yamamoto dari Hokkaido University mengatakan, kecepatan cumi-cumi jenis Neon Flying Squid (Ommastrephes bartramii) ini lebih ngebut ketimbang kecepatan lari pemenang medali emas Olimpiade London 2012, Usain Bolt dengan kecepatan 10,31 meter perdetik.
"Selalu ada saksi dan rumor yang mengatakan cumi-cumi terlihat terbang, tetapi belum ada yang menjelaskan bagaimana mereka benar-benar melakukannnya. Kami telah membuktikan bahwa hal itu memang benar," jelas Yamamoto.
Peneliti asal negeri sakura ini mengatakan, ini merupakan pertama kalinya peneliti mampu menjelaskan mekanisme moluska terbang. Pada Juli 2011, Yamamoto dan timnya telah melacak sekira 100 cumi-cumi yang merupakan keluarga Japanese Flying Squid di barat laut Samudera Pasifik, yakni 600 kilometer di timur Tokyo.
"Setelah cumi-cumi ini selesai menembakkan air, mereka meluncur dengan membentangkan sirip dan lengan.Sirip dan jaringan antara lengan menciptakan gaya aerodinamis dan menjaga cumi-cumi tetap stabil pada lengkung terbangnya," pungkasnya.
Dilansir Phys, Jumat (8/2/2013), Neon Flying Squid mendorong dirinya keluar dari laut dengan menembak sebuah jet air bertekanan tinggi. Ketika melayang di udara, cumi-cumi ini bisa membuka sirip untuk melayang sampai dengan kecepatan 11,2 meter per detik.
Jun Yamamoto dari Hokkaido University mengatakan, kecepatan cumi-cumi jenis Neon Flying Squid (Ommastrephes bartramii) ini lebih ngebut ketimbang kecepatan lari pemenang medali emas Olimpiade London 2012, Usain Bolt dengan kecepatan 10,31 meter perdetik.
"Selalu ada saksi dan rumor yang mengatakan cumi-cumi terlihat terbang, tetapi belum ada yang menjelaskan bagaimana mereka benar-benar melakukannnya. Kami telah membuktikan bahwa hal itu memang benar," jelas Yamamoto.
Peneliti asal negeri sakura ini mengatakan, ini merupakan pertama kalinya peneliti mampu menjelaskan mekanisme moluska terbang. Pada Juli 2011, Yamamoto dan timnya telah melacak sekira 100 cumi-cumi yang merupakan keluarga Japanese Flying Squid di barat laut Samudera Pasifik, yakni 600 kilometer di timur Tokyo.
"Setelah cumi-cumi ini selesai menembakkan air, mereka meluncur dengan membentangkan sirip dan lengan.Sirip dan jaringan antara lengan menciptakan gaya aerodinamis dan menjaga cumi-cumi tetap stabil pada lengkung terbangnya," pungkasnya.