Senin, 05 Agustus 2013

Filled Under: , ,

Fakta Korban Meteorit Pertama dalam Sejarah



Fakta Luarbiasa - Satu sore yang cerah di Sylacauga, Alabama, AS, akhir November 1954. Ann Hodges, seorang ibu rumah tangga sibuk merapikan sofa di rumah sewaan miliknya. 

Ketika tiba-tiba sebuah batu hitam seukuran bola softball menembus genteng rumah Ann dan mengenainya di bagian paha. 

Meninggalkan luka berbentuk seperti nanas. Selepas itu, rumah Ann dipenuhi warga yang penasaran mengenai benda misterius penyebab luka. 

Suami Ann, Eugene Hodges, seorang pekerja kasar, harus menembus kerumunan tersebut untuk bisa menemui istrinya. 

Namun, karena saat itu tensi di AS sedang tinggi karena ketegangan Perang Dingin dengan Uni Soviet, batu yang mengenai Ann langsung diserahkan pada Angkatan Udara. 

Sedangkan Ann dilarikan ke rumah Sakit. Setelah AU memastikan bahwa batu tersebut adalah meteorit, publik meminta agar dikembalikan pada Ann. 

Perempuan ini dipastikan menjadi orang pertama dalam catatan sejarah yang terkena meteorit secara langsung. 
 "Saya merasa meteorit itu milik saya. Saya merasa Tuhan mengirimkannya pada saya. Bagaimana juga, batu itu mengenai saya," ujar Ann. 
Tapi hal itu tidak berjalan lancar karena pemilik rumah sewaan Ann dan suaminya, Birdie Guy, ingin batu itu jadi miliknya. 

Menurut Guy, batu itu jatuh di propertinya, maka itu Guy berhak jadi pemiliknya. 

 
Pasangan Hodges menolak tawaran yang diberikan dan memberi meteorit itu ke Museum Natural History pada 1956. 

Diketahui kemudian Ann jadi depresi hingga pada tahun 1964 ia berpisah dari suaminya. Ann akhirnya wafat pada 1972 akibat gagal ginjal di Sylacaugan. 

Menurut Eugene yang kini berstatus duda, Ann tidak pernah pulih dari kejadian jatuhnya meteorit itu. 

Kejadian Ann adalah sangat langka karena biasanya meteorit jatuh ke laut atau ke wilayah paling terpencil di Bumi. 

Dikatakan Michael Reynolds, astronom dan penulis buku Falling Stars: A Guide to Meteors & Meteorites, peluang manusia terkena meteorit secara langsung sangatlah kecil. 
"Anda lebih berpeluang terkena tornado, kilatan petir, dan badai di saat bersamaan." 

 
(Zika Zakiya. Sumber: National Geographic News)