Sabtu, 08 Februari 2014

Filled Under:

Rahasia Sehat Dibalik Smoothies


Fakta Luar Biasa - Harga segelas smoothies tak lagi murah, terutama jika ia dibubuhi ‘ramuan’ tambahan yang kerap dilabeli dengan “penambah energi” atau “penangkal flu”. Pertanyaannya adalah: apakah itu setara dengan uang yang Anda keluarkan. Tara Gidus, R.D., ahli nutrisi olahraga dan ahli diet tim bola basket NBA, Orlando Magic, membantu membedah apa yang sesungguhnya ada di dalam minuman smoothies. Simak beberapa contoh berikut, setidaknya Anda bisa menilai apakah manfaat yang ditawarkan sejalan dengan klaim yang diberikan. Penangkal flu Dalam minuman dengan label “penangkal flu”, biasanya terkandung beberapa bahan berikut: vitamin C dan zinc. Sesungguhnya, mengkonsumsi dosis besar vitamin C belum terbukti dapat menangkal flu seutuhnya. Meski demikian, beberapa studi mengatakan bahwa mengkonsumsi vitamin secara reguler dapat mengurangi rentang waktu dan tingkat keakutan flu. 

Sebagian besar smoothies berasal dari buah-buahan, dan karenanya ia telah mengandung cukup banyak vitamin. Akan tetapi, karena vitamin tersebut merupakan yang mudah larut dalam air, tak ada salahnya untuk menambahnya dengan suplemen. Zinc sendiri berfungsi meningkatkan imunitas dan mengurangi gejala-gejala flu, terutama jika dikonsumsi sejak gejala pertama muncul. Penambah energi Manfaat ekstra yang satu ini biasanya berasal dari kandungan vitamin B, ginseng, juga ginko giloba. 

Esspresso dosis ganda memang bisa memberikan dorongan energi, tapi banyak smoothies juga bisa melakukannya, dan tanpa efek samping dari kafein. Vitamin B sendiri terkenal baik untuk melancarkan metabolisme tubuh, meski tidak meningkatkan energi secara signifikan. Dan di situlah ginseng memainkan peranannya. Di sisi lain, ginko giloba membantu meningkatkan daya kerja pikiran. Pelancar pencernaan Ramuan ekstra ini biasanya mengandalkan probiotik, atau bakteri baik yang dapat membantu sistem pencernaan tubuh. Tak hanya itu, ia juga bermanfaat bagi ketahanan tubuh. 

Akan tetapi, jika smoothies Anda sudah berbasis yoghurt, maka Anda sudah mendapatkan cukup probiotik di dalamnya. Kaya protein Perhatikan smoothies Anda. Apakah ia memiliki kandungan selai kacang atau yoghurt? Jika ya, maka tambahan protein bisa jadi tak diperlukan. Akan tetapi, jika Anda membutuhkan protein lebih, silakan tambahkan sesuatu yang berbasis susu, seperti bubuk protein, atau kedelai. Protein membantu memperlambat gula dari buah tersebut diserap tubuh, sehingga Anda merasa kenyang lebih lama. 

Sumber : Reader’s Digest Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar