Jumat, 21 Februari 2014

Filled Under:

Cara Irit Gunakan Transmisi Otomatis


Fakta Luar Biasa -Mobil dengan transmisi otomatis banyak menjadi pilihan bagi penduduk kota besar seperti Jakarta. Jalanan padat, macet yang tidak terprediksi, ditambah perilaku mengemudi yang belum sadar akan keselamatan orang lain, menjadi alasan mengapa transmisi otomatis banyak dipilih. Namun demikian banyak orang yang beranggapan bahwa mobil dengan transmisi otomatis lebih boros bahan bakar ketimbang yang menggunakan transmisi manual. 

Dikutip dari Yahoo.com, Agus Susanto dari RAPI 46 mengatakan penyebab keborosan pada transmisi otomatis adalah karena menggunakan fluida untuk mentransfer tenaga melalui torque converter. Saat perpindahan gigi, sebagian tenaga (torsi) digunakan untuk menaikkan tekanan fluida. Dengan begitu, tenaga yang ditransfer ke bagian roda menjadi berkurang, sehingga penggunaan BBM menjadi sedikt lebih boros. “Jika dengan mobil dengan transmisi manual kita bisa menempuh jarak 15 km denga 1 liter bensin, maka pada mobil dengan transmisi otomatis hanya sekitar 12 km saja untuk 1 liter bensin,” kata Agus. 

Kendati begitu, kata dia, bukan berarti tidak bisa menghemat bahan bakar saat mengendarai mobil matic. Tentu, asalkan menggunakan teknik dan cara mengemudi yang tepat. Cara pertama, cukup menekan pedal gas secara perlahan dan tidak terlalu dalam saat pertama kali kendaraan melaju. Sebab, dengan memasukan tuas D saja, mobil sudah meluncur secara otomatis tanpa perlu menginjak gas. Kedua, lanjut Agus, perhatikan posisi RPM. 

Upayakan saat mengoperasikan mobil posisi RPM berada di kisaraan 2.500-3.000 RPM agar tenaga yang dihasilkan juga tidak terlalu besar. Ketiga, operasikan mobil dengan kecepatan konstan dan hindari pengereman secara mendadak. Semakin sering menginjak pedal rem, tentu makin sering pula menginjak pedal gas. Padahal, ketika pedal gas diinjak pertama kali, mobil memerlukan tenaga lebih besar untuk bisa berakselerasi. 

Alhasil, konsumsi bahan bakar makin boros. “Gaya mengemudi stop and go adalah salah satu penyebab mengapa mobil matic terkesan lebih boros ketimbang manual,” tutur dia. Keempat, perlu juga memperhatikan jarak aman dengan kendaraan di depan. Hal ini bukan hanya berkaitan dengan kemungkinan terjadinya tabrakan akibat pengereman mendadak. Namun, jarak aman juga berhubungan dengan jumlah konsumsi bahan bakar. 

Ingat, semakin dalam pengemudi melakukan pengereman maka semakin besar porsi penggunaan bahan bakar saat menginjak pedal gas nantinya. “Kalau kendaraan di depan melakukan pengereman, kita bisa menurunkan kecepatan secara perlahan, sehingga ketika ingin berakselerasi kembali tidak banyak tenaga yang terbuang,” ucap dia. Kelima, kata Agus, apabila terjebak kemacetan, tempatkan tuas transmisi pada posisi 2/S, yang berarti kendaraan sedang melaju dalam kecepatan gigi 1-2 pada transmisi manual. Pada posisi ini, terdapat engine break yang fungsinya melakukan pengereman mesin. 

Dengan begitu, tidak perlu terlalu sering menginjak pedal rem. “Tapi kalau macetnya karena menunggu lampu lalu lintas, sebaiknya pindahkan saja tuas ke posisi N (Neutral), sehingga kendaraan akan berhenti melaju,” papar dia. Keenam, menurut Agus, hal yang juga penting adalah berhemat menggunakan pendingin udara. Upayakan tidak menggunakan pendingin dalam temperatur maksimal dan cukup diatur dalam posisi setengah saja. “Penggunaan pendingin udara yang besar membutuhkan asupan tenaga yang besar pula sehingga penggunaan bahan bakar jadi lebih banyak,” ujarnya. “Dengan cara ini, pengendara dapat mengehemat bahan bakar mencapai 20-25 persen dibanding mengendarai mobil dengan teknik biasa.” 

 Sumber : Plasadana | Yahoo.com

0 komentar:

Posting Komentar