Katak mungil asal Republik Seychelles, sebuah negara kepulauan di timur laut Madagaskar, ini mendengar lewat mulutnya.
Penelitian terbaru French National Center for Scientific Research menunjukkan katak Gardiner tidak memiliki telinga tengah dan gendang telinga konvensional untuk mendengar suara yang dihasilkan katak lainnya. Namun bukan berarti katak ini tuli.
Sebagai gantinya, katak mungil berwarna cokelat dan berukuran sekuku jari tangan manusia ini menggunakan rongga mulutnya untuk menangkap gelombang suara dari lingkungan sekitarnya.
"Katak ini bisa membuat nyanyian mereka sendiri dan mendengar panggilan katak lainnya," kata pemimpin penelitian, Renaud Boistel, di Paris, Prancis.
Seperti dikutip dari laman Livescience, Selasa, 3 September 2013, katak Gardiner termasuk salah satu spesies katak terkecil di dunia. Kemampuan mendengarnya yang unik membuat para ilmuwan tertarik meneliti amfibi ini.
Dalam penelitiannya, Boistel dan timnya menggunakan pencitraan sinar X untuk mengintip ke dalam kepala katak. Mereka menemukan katak Gardiner menggunakan rongga mulut mereka untuk memperkuat suara yang merambat ke telinga bagian dalam melalui jaringan ikat.
Boistel mengatakan, kebanyakan hewan berkaki empat memiliki telinga tengah yang berisi tulang pendengaran, termasuk katak. Tulang berukuran sangat kecil ini berfungsi menangkap getaran dari gendang telinga dan mengirimkan gelombang suara dari udara ke cairan koklea, sehingga dapat didengar.
"Ada spesies katak bersuara parau seperti jenis katak lain, padahal katak itu tidak memiliki telinga tengah untuk mendengarkan satu sama lain. Ini sempat menimbulkan pertanyaan," kata Boistel, menyatakan temuan ini telah menjawab misteri itu.
Sumber : www.tempo.co
0 komentar:
Posting Komentar