Tak hanya itu, konsumsi produk susu fermentasi lainnya misalnya keju rendah lemak juga dapat mengurangi risiko diabetes hingga 24 persen. "Yogurt harus jadi bagian dari pola makan sehat," ujar Nuta Forouhi, ketua program epidemiologi nutrisi di Medical Research Council, University of Cambridge.
Forouhi mengatakan, meski studi tidak secara langsung menyatakan nutrisi dalam yogurt ataupun produk susu rendah lemak lainnya paling bermanfaat, namun kebenarannya mungkin begitu. Yogurt, kata dia, mengandung kalsium, magnesium, vitamin D, dan asam lemak yang bermanfaat, begitu juga produk susu lainnya secara umum.
"Selain itu yogurt dan produk susu lainnya juga mengandung vitamin K tipe spesifik dan bakteri probiotik," tambahnya.
Dalam studi yang dipublikasi pada jurnal Diabetologia tersebut, Forouhi dan timnya melakukan analisa data dari 4.255 pria dan wanita. Di antara mereka, 753 orang orang mengembangkan diabetes tipe 2 setelah 11 tahun diikuti.
Kemudian, mereka pun mengevaluasi pola makan dari peserta dan menemukan, tidak ada kaitannya antara konsumsi produk susu tinggi lemak maupun rendah lemak pada risiko diabetes. Faktor yang paling berperan dalam menentukan risiko diabetes adalah gaya hidup sehat, edukasi, obesitas, kebiasaan makan, dan asupan kalori total.
Namun hasil yang berbeda ditunjukkan oleh produk susu rendah lemak dengan fermentasi seperti yogurt dan keju. Para peneliti menyatakan, peserta yang tidak mengembangkan diabetes tipe dua termasuk dalam kelompok yang paling banyak mengonsumsi yogurt dan keju rendah lemak.
Kendati demikian, bagaimanapun yogurt rendah lemak adalah makanan yang berkalori sehingga konsumsinya secara berlebihan juga berpotensi membuat orang kelebihan asupan kalori yang memicu obesitas, faktor risiko utama dari diabetes tipe 2. Maka olahraga teratur, perbanyak makan sayur dan buah, menjaga berat badan ideal adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mencegah diabetes tipe 2.
Sumber : Kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar