Ini dia Masjid Tua Patimburak, masjid pertama di Papua
Fakta Luar Biasa - Tahukah Anda, Papua memiliki masjid berusia 145 tahun di Kabupaten
Fakfak. Masjidnya pun unik, memiliki gaya arsitektur ala bangunan Eropa.
Inilah Masjid Tua Patimburak, yang disebut-sebut masjid tertua di tanah
Papua.
Islam ternyata juga punya sejarah panjang di Bumi
Cendrawasih. Ini terbukti dari Masjid Tua Patimburak yang masih berdiri
hingga kini dan digunakan sebagai tempat beribadah umat Muslim setempat.
Dari
situs resmi Kementerian Agama yang dikunjungi detikTravel, Jumat
(24/7/2015) Masjid Tua Patimburak berlokasi di Desa Patimburak, Distrik
Kokas, Kabupaten Fakfak, Papua. Untuk menuju ke sana, pertama traveler
naik angkutan umum dari Kabupaten Fakfak ke Distrik Kokas selama dua
jam. Kemudian, lanjut naik perahu selama satu jam untuk tiba di Desa
Patimburak.
Usut punya usut, masjid tersebut punya nama asli
yakni Masjid Al Yasin. Namun karena berlokasi di Desa Patimburak dan
umurnya sudah sangat tua, maka lebih familiar dengan nama Masjid Tua
Patimburak.
Diketahui, Masjid Tua Patimburak didirikan tahun 1870
oleh seorang imam bernama Abuhari Kilian. Dia berasal dari Kesultanan
Ternate dan mendapat tugas untuk menyebarkan Islam ke tanah Papua.
Meski
belum terbukti secara literatur, Masjid Tua Patimburak disebut-sebut
sebagai masjid pertama yang ada di Papua. Namun coba perhatikan, tampak
jauh Masjid Tua Patimburak tidak terlihat seperti masjid.
Tampak
jauh, kubah Masjid Tua Patimburak mirip dengan kubah mirip gereja-gereja
di Eropa pada masa lampau. Atapnya berupa seng (seperti rumah-rumah di
Papua) dan berwarna hijau, merah dan kuning.
Masih soal arsitektur bangunannya, bentuk segi enam pada dasar bangunan
melambangkan enam rukun iman yang merupakan dasar ajaran Islam. Kubah
dengan alas berbentuk segi delapan, menggambarkan delapan mata angin
dengan salah satu arah ditandai oleh mihrab yang menunjuk ke arah
Kiblat.
Sementara itu, di tengah-tengah bangunan masjid terdapat empat tiang penyangga yang menyerupai struktur bangunan di pulau Jawa. Interior masjid ini pun hampir sama dengan masjid-masjid yang didirikan oleh para wali di Jawa.
Dalam perkembangan zaman, masjid Masjid Tua Patimburak pernah diterjang bom tentara Jepang. Lubang bekas pecahan bom tersebut masih dapat dilihat di pilar masjid.
Kini, Masjid Tua Patimburak tetap menjadi tempat ibadah untuk sekitar 150 umat Muslim yang ada di Desa Patimburak. Bagi traveler, tentu masjid tersebut merupakan destinasi religi sekaligus sejarah.
Sementara itu, di tengah-tengah bangunan masjid terdapat empat tiang penyangga yang menyerupai struktur bangunan di pulau Jawa. Interior masjid ini pun hampir sama dengan masjid-masjid yang didirikan oleh para wali di Jawa.
Dalam perkembangan zaman, masjid Masjid Tua Patimburak pernah diterjang bom tentara Jepang. Lubang bekas pecahan bom tersebut masih dapat dilihat di pilar masjid.
Kini, Masjid Tua Patimburak tetap menjadi tempat ibadah untuk sekitar 150 umat Muslim yang ada di Desa Patimburak. Bagi traveler, tentu masjid tersebut merupakan destinasi religi sekaligus sejarah.
Sumber : detik
0 komentar:
Posting Komentar