Tampilkan postingan dengan label Sejarah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sejarah. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 25 Juli 2015

, ,

Ini Dia Masjid Pertama di Tanah Papua

Ini dia Masjid Tua Patimburak, masjid pertama di Papua

Fakta Luar Biasa - Tahukah Anda, Papua memiliki masjid berusia 145 tahun di Kabupaten Fakfak. Masjidnya pun unik, memiliki gaya arsitektur ala bangunan Eropa. Inilah Masjid Tua Patimburak, yang disebut-sebut masjid tertua di tanah Papua.

Islam ternyata juga punya sejarah panjang di Bumi Cendrawasih. Ini terbukti dari Masjid Tua Patimburak yang masih berdiri hingga kini dan digunakan sebagai tempat beribadah umat Muslim setempat.

Dari situs resmi Kementerian Agama yang dikunjungi detikTravel, Jumat (24/7/2015) Masjid Tua Patimburak berlokasi di Desa Patimburak, Distrik Kokas, Kabupaten Fakfak, Papua. Untuk menuju ke sana, pertama traveler naik angkutan umum dari Kabupaten Fakfak ke Distrik Kokas selama dua jam. Kemudian, lanjut naik perahu selama satu jam untuk tiba di Desa Patimburak.

Usut punya usut, masjid tersebut punya nama asli yakni Masjid Al Yasin. Namun karena berlokasi di Desa Patimburak dan umurnya sudah sangat tua, maka lebih familiar dengan nama Masjid Tua Patimburak.

Diketahui, Masjid Tua Patimburak didirikan tahun 1870 oleh seorang imam bernama Abuhari Kilian. Dia berasal dari Kesultanan Ternate dan mendapat tugas untuk menyebarkan Islam ke tanah Papua.

Meski belum terbukti secara literatur, Masjid Tua Patimburak disebut-sebut sebagai masjid pertama yang ada di Papua. Namun coba perhatikan, tampak jauh Masjid Tua Patimburak tidak terlihat seperti masjid.

Tampak jauh, kubah Masjid Tua Patimburak mirip dengan kubah mirip gereja-gereja di Eropa pada masa lampau. Atapnya berupa seng (seperti rumah-rumah di Papua) dan berwarna hijau, merah dan kuning.

Masih soal arsitektur bangunannya, bentuk segi enam pada dasar bangunan melambangkan enam rukun iman yang merupakan dasar ajaran Islam. Kubah dengan alas berbentuk segi delapan, menggambarkan delapan mata angin dengan salah satu arah ditandai oleh mihrab yang menunjuk ke arah Kiblat.

Sementara itu, di tengah-tengah bangunan masjid terdapat empat tiang penyangga yang menyerupai struktur bangunan di pulau Jawa. Interior masjid ini pun hampir sama dengan masjid-masjid yang didirikan oleh para wali di Jawa.

Dalam perkembangan zaman, masjid Masjid Tua Patimburak pernah diterjang bom tentara Jepang. Lubang bekas pecahan bom tersebut masih dapat dilihat di pilar masjid.

Kini, Masjid Tua Patimburak tetap menjadi tempat ibadah untuk sekitar 150 umat Muslim yang ada di Desa Patimburak. Bagi traveler, tentu masjid tersebut merupakan destinasi religi sekaligus sejarah.

Sumber : detik

Jumat, 18 April 2014

,

6 Fakta Tentang Monumen Nasional (MONAS) Indonesia


1. Monas adalah The Sacred Sextum
Tugu Monas hanyalah salah satu dari obelisk-obelisk lain yang tersebar di pusat-pusat kota seluruh dunia. Obelisk tertua berasal dari kebudayaan Mesir Kuno, simbol menjulang menuju dewa tertinggi bangsa pagan purba (dan modern).Selain Kairo dan Jakarta, obelisk asli Mesir dapat kita saksikan di ibukota penguasa dunia saat ini, Washington DC Amerika Serikat.

Lokasinya tepat di depan Capitol Hill tempat presiden-presiden Amerika terpilih mengucapkan sumpahnya secara turun-temurun. Obelisk atau phallus juga bisa kita jumpai tepat di tengah lapangan Basilika Santo Petrus, Vatican City, negara tempat pemimpin umat Katholik Roma sejagat raya. Phallus modern juga dapat berupa obelisk baja yang menjulang di tengah-tengah ibukota Perancis, Paris berupa Menara Eiffel.

Obelisk adalah simbol kejantanan, kekuatan, dan kekuasaanJika kita cermati bersama, keberadaan Tugu Monas di jantung ibukota negara Republik Indonesia adalah sebuah ejekan tak kentara terhadap sila pertama Pancasila.

Monas adalah lambang Persetubuhan Suci yang dilakukan tanpa malu-malu di sekeliling rumah Tuhan. Dia mengejek Gereja Imanuel, dia mengejek Gereja Katedral, dan dia juga mengejek Masjid Istiqlal. Terhadap rumah Tuhan-rumah Tuhan yang mengelilinginya, Monas seakan mencibir, “Lihatlah aku, aku lebih tinggi dan lebih megah ketimbang kalian, dan yang pasti pengikutku lebih banyak dari penghuni kalian, hahahaha...”Dan memang ada benarnya, Monas adalah simbol dari tabiat bangsa ini dari waktu ke waktu yang semakin tidak memiliki rasa malu.

Di bawah naungannya, di antara rindangnya pepohonan dan rimbunnya semak-semak di sekitarnya, tidak siang tidak malam, banyak manusia yang melakukan ritus purba seperti yang ditunjukkan penyatuan Lingga dan Yoni, Monas. Kebanyakan pelakunya adalah muda-mudi yang tidak tahu diri dan tidak memiliki harga diri lagi.

Dan, rahasia Tugu Monas yang barangkali tidak dapat kita rasakan hingga saat ini adalah bentuk piramida silang Monas jika dilihat dari udara.

Sebelum adanya aplikasi Google Earth, tak banyak manusia yang dapat menyaksikan simbol pagan masyarakat purba (dan modern) dengan seksama seperti saat ini. Sebagai perbandingan, arahkan kursor peta Google Earth tepat di atas Piramida Giza di Kairo, Mesir. Kemudian alihkan kursor ke kota Jakarta tepat di atas komplek Tugu Monas.

Jika silang Monas yang tampak dari atas tersebut kita anggap sebagai sisi-sisi piramida dan Tugu Monas yang berada tepat di tengahnya sebagai puncak piramida, terlihat ada kesamaan bentuk dan konsep antara Piramida Giza di Mesir dan ‘Piramida Monas’di Indonesia.


2. Pelataran Bawah
Pelataran bawah luasnya 45x45 m. Tinggi dari dasar Monas ke pelataran bawah yaitu 17 meter. Di bagian ini pengunjung dapat melihat Taman Monas yang merupakan hutan kota yang indah.


3. Pelataran Puncak
Pelataran puncak luasnya11x11 m. Untuk mencapai pelataran puncak, pengunjung bisa menggunakan lift dengan lama perjalanan sektar 3 menit. Di sekeliling lift terdapat tangga darurat. Dari pelataran puncak Monas, pengunjung bisa melihat gedung-gedung pencakar langit di kota Jakarta. Bahkan jika udara cerah, pengunjung dapat melihat Gunung Salak di Jawa Barat maupun Laut Jawa dengan Kepulauan Seribu.


4. Ukuran dan Isi Monas
Monas dibangun setinggi 132 meter dan berbentuk lingga yoni. Seluruh bangunan ini dilapisi oleh marmer.



5. Lidah Api
Di bagian puncak terdapat cawan yang di atasnya terdapat lidah api dari perunggu yang tingginya 17 meter dan diameter 6 meter dengan berat 14,5 ton. Lidah api ini dilapisi emas seberat 45 kg. Lidah api Monas terdiri atas 77 bagian yang disatukan.


6. Museum Sejarah Perjuangan Nasional
Di bagian bawah Monas terdapat sebuah ruangan yang luas yaitu Museum Nasional. Tingginya yaitu 8 meter. Museum ini menampilkan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia. Luas dari museum ini adalah 80x80 m. Pada keempat sisi museum terdapat 12 dioraa (jendela peragaan) yang menampilkan sejarah Indonesia dari jaman kerajaan-kerajaan nenek moyang Bangsa Indonesia hingga G30S PKI.

Sukarno yang terkenal flamboyan saat itu lebih memilih Monas karena merupakan simbol phallus raksasa. Tidak aneh jika simbol ibukota negaranya adalah simbol kejantanan seorang pria (phallus).

Sukarno adalah seorang visioner yang tidak tanggung-tanggung dan berpandangan jauh ke depan. Dia tidak membiarkan pembangunan phallus/lingga sendirian. Saat bersamaan, dia juga memerintahkan pembangunan ‘pasangannya’, yakni Yoni sebagai simbol perempuan, tepat di atas Monas. Jadilah Monas seperti yang terlihat sekarang, sebuah bangunan lambing penyatuan Lingga dan Yoni, simbol laki-laki dan perempuan.

Menurut penuturan Dan Brown dalam novel fenomenalnya, penyatuan Lingga dan Yoni merupakan ritus purba seksual, Persetubuhan Suci (The Sacred Sextum). Ini adalah ritual tertinggi bagi kelompok-kelompok penganut Luciferian (penyembah setan) seperti halnya Ksatria Templar dan Freemasonry.

Sumber : daffa-merdeka

Senin, 24 Maret 2014

,

Pilih Mana, Nama Indonesia atau Nusantara?


Fakta Luar Biasa - Baru-baru ini kabar tentang mendesaknya penggantian nama Indonesia jadi Nusantara sedang mencuat. Isu ini dilontarkan Arkand Bodhana Zeshaprajna, seorang pakar metafisika yang juga doktor lulusan University of Metaphysics International Los Angeles, California, Amerika Serikat.

Menurutnya, Indonesia akan hancur di tahun 2020 bila masih mempertahankan nama Indonesia. Harus diganti jadi Nusantara. Ritual ganti nama sering terjadi dalam budaya Jawa bila seorang anak sering sakit-sakitan. Nah, runtutan masalah yang menerpa negara ini merupakan salah satu indikasi negara sedang sakit dan kita perlu mengganti nama.

Terlepas dari seserius apakah analisa Arkand, penggunaan nama Indonesia untuk negara tercinta ini punya jejak yang panjang. Yuk, kita telusuri.

Nama-nama awal
Dalam catatan bangsa Tionghoa kawasan kepulauan tanah air dinamai Nan-hai (Kepulauan Laut Selatan). Berbagai catatan kuno bangsa India menamai kepulauan ini Dwipantara (Kepulauan Tanah Seberang), nama yang diturunkan dari kata Sansekerta dwipa (pulau) dan antara (luar, seberang).

Sementara, pedagang-pedagang Arab menyebut tanah air kita Jaza’ir al-Jawi (Kepulauan Jawa). Nama Latin untuk kemenyan adalah benzoe, berasal dari bahasa Arab luban jawi (kemenyan Jawa), sebab para pedagang Arab memperoleh kemenyan dari batang pohon Styrax sumatrana yang dahulu hanya tumbuh di Sumatera.

Dalam bahasa Arab juga dikenal Samathrah (Sumatra), Sholibis (Sulawesi), Sundah (Sunda), semua pulau itu dikenal sebagai kulluh Jawi (semuanya Jawa).


Ketika Belanda datang
Bangsa-bangsa Eropa yang pertama kali datang beranggapan bahwa Asia hanya terdiri dari Arab, Persia, India dan Tiongkok. Bagi mereka, daerah yang terbentang luas antara Persia dan Tiongkok semuanya adalah “Hindia“. Semenanjung Asia Selatan mereka sebut “Hindia Muka” dan daratan Asia Tenggara dinamai “Hindia Belakang”. Sedangkan tanah air memperoleh nama “Kepulauan Hindia” (Indische Archipel, Indian Archipelago, l’Archipel Indien) atau “Hindia Timur” (Oost Indie, East Indies, Indes Orientales). Nama lain yang juga dipakai adalah “Kepulauan Melayu” (Maleische Archipel, Malay Archipelago, l’Archipel Malais).


Pada jaman penjajahan Belanda, nama resmi yang digunakan adalah Nederlandsch-Indie (Hindia Belanda), sedangkan pemerintah pendudukan Jepang 1942-1945 memakai istilah To-Indo (Hindia Timur).


Nama Indonesia pun hadir
Pada tahun 1847 di Singapura terbit sebuah majalah ilmiah tahunan, Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA), yang dikelola oleh James Richardson Logan ( 1819 – 1869 ), seorang Skotlandia yang meraih sarjana hukum dari Universitas Edinburgh. Kemudian pada tahun 1849 seorang ahli etnologi bangsa Ingris, George Samuel Windsor Earl ( 1813 – 1865 ), menggabungkan diri sebagai redaksi majalah JIAEA.

Dalam JIAEA Volume IV tahun 1850, halaman 66-74, Earl menulis artikel On the Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations. Dalam artikelnya itu Earl menegaskan bahwa sudah tiba saatnya bagi penduduk Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu untuk memiliki nama khas (a distinctive name), sebab nama Hindia tidaklah tepat dan sering rancu dengan penyebutan India yang lain. Earl mengajukan dua pilihan nama: Indunesia atau Malayunesia (nesos dalam bahasa Yunani berarti pulau). Pada halaman 71 artikelnya itu tertulis:

… the inhabitants of the Indian Archipelago or Malayan Archipelago would become respectively Indunesians or Malayunesians
 Earl sendiri menyatakan memilih nama Malayunesia (Kepulauan Melayu) daripada Indunesia (Kepulauan Hindia), sebab Malayunesia sangat tepat untuk ras Melayu, sedangkan Indunesia bisa juga digunakan untuk Ceylon ( Srilanka ) dan Maladewa. Earl berpendapat juga bahwa nahasa Melayu dipakai di seluruh kepulauan ini. Dalam tulisannya itu Earl memang menggunakan istilah Malayunesia dan tidak memakai istilah Indunesia.

Dalam JIAEA Volume IV itu juga, halaman 252-347, James Richardson Logan menulis artikel The Ethnology of the Indian Archipelago. Pada awal tulisannya, Logan pun menyatakan perlunya nama khas bagi kepulauan tanah air kita, sebab istilah “Indian Archipelago” terlalu panjang dan membingungkan. 
Logan memungut nama Indunesia yang dibuang Earl, dan huruf u digantinya dengan huruf o agar ucapannya lebih baik. Maka lahirlah istilah Indonesia.

Untuk pertama kalinya kata Indonesia muncul di dunia dengan tercetak pada halaman 254 dalam tulisan Logan:
Mr. Earl suggests the ethnographical term Indunesian, but rejects it in favour of Malayunesian. I prefer the purely geographical term Indonesia, which is merely a shorter synonym for the Indian Islands or the Indian Archipelago
  Ketika mengusulkan nama “Indonesia” agaknya Logan tidak menyadari bahwa di kemudian hari nama itu akan menjadi nama resmi. Sejak saat itu Logan secara konsisten menggunakan nama “Indonesia” dalam tulisan-tulisan ilmiahnya, dan lambat laun pemakaian istilah ini menyebar di kalangan para ilmuwan bidang etnologi dan geografi.

Pada tahun 1884 guru besar etnologi di Universitas Berlin yang bernama Adolf Bastian (1826 – 1905 ) menerbitkan buku Indonesien oder die Inseln des Malayischen Archipel sebanyak lima volume, yang memuat hasil penelitiannya ketika mengembara ke tanah air pada tahun 1864 sampai 1880. 
Buku Bastian inilah yang memopulerkan istilah “Indonesia” di kalangan sarjana Belanda, sehingga sempat timbul anggapan bahwa istilah “Indonesia” itu ciptaan Bastian. Pendapat yang tidak benar itu, antara lain tercantum dalam Encyclopedie van Nederlandsch-Indie tahun 1918. Padahal Bastian mengambil istilah “Indonesia” itu dari tulisan-tulisan Logan.

Pribumi yang mula-mula menggunakan istilah “Indonesia” adalah Suwardi Suryaningrat ( Ki Hajar Dewantara ). Ketika dibuang ke negeri Belanda tahun 1913 beliau mendirikan sebuah biro pers dengan nama Indonesische Pers-bureau.

Nama indonesisch (Indonesia) juga diperkenalkan sebagai pengganti indisch (Hindia) oleh Prof. Cornelis van Vollenhoven (1917). Sejalan dengan itu, inlander (pribumi) diganti dengan indonesiër (orang Indonesia).

Berdirinya negara bernama Indonesia
Pada dasawarsa 1920-an, nama “Indonesia” yang merupakan istilah ilmiah dalam etnologi dan geografi itu diambil alih oleh tokoh-tokoh pergerakan kemerdekaan tanah air kita, sehingga nama “Indonesia” akhirnya memiliki makna politis, yaitu identitas suatu bangsa yang memperjuangkan kemerdekaan. Akibatnya pemerintah Belanda mulai curiga dan waspada terhadap pemakaian kata ciptaan Logan itu.


Pada tahun 1922 atas inisiatif Mohammad Hatta, seorang mahasiswa Handels Hoogeschool (Sekolah Tinggi Ekonomi) di Rotterdam, organisasi pelajar dan mahasiswa Hindia di Negeri Belanda (yang terbentuk tahun 1908 dengan nama Indische Vereeniging berubah nama menjadi Indonesische Vereeniging atau Perhimpoenan Indonesia. Majalah mereka, Hindia Poetra, berganti nama menjadi Indonesia Merdeka.

Bung Hatta menegaskan dalam tulisannya,:

Negara Indonesia Merdeka yang akan datang (de toekomstige vrije Indonesische staat) mustahil disebut “Hindia Belanda”. Juga tidak “Hindia” saja, sebab dapat menimbulkan kekeliruan dengan India yang asli. Bagi kami nama Indonesia menyatakan suatu tujuan politik (een politiek doel), karena melambangkan dan mencita-citakan suatu tanah air di masa depan, dan untuk mewujudkannya tiap orang Indonesia (Indonesier) akan berusaha dengan segala tenaga dan kemampuannya
 Di tanah air Dr. Sutomo mendirikan Indonesische Studie Club pada tahun 1924). Pada tahun 1925, Jong Islamieten Bond membentuk kepanduan Nationaal Indonesische Padvinderij (Natipij). Itulah tiga organisasi di tanah air yang mula-mula menggunakan nama “Indonesia”. 
Akhirnya nama “Indonesia” dinobatkan sebagai nama tanah air, bangsa dan bahasa pada Kerapatan Pemoeda-Pemoedi Indonesia tanggal 28 Oktober 1928, yang kini dikenal dengan sebutan Sumpah Pemuda.

Pada bulan Agustus 1939 tiga orang anggota Volksraad (Dewan Rakyat; parlemen Hindia Belanda), Muhammad Husni Thamrin, Wiwoho Purbohadidjojo dan Sutardjo Kartohadikusumo, mengajukan mosi kepada Pemerintah Hindia Belanda agar nama “Indonesia” diresmikan sebagai pengganti nama “Nederlandsch-Indie”. Tetapi Belanda menolak mosi ini.

Dengan jatuhnya tanah air ke tangan Jepang pada tanggal 8 Maret 1942, lenyaplah nama “Hindia Belanda”. Lalu pada tanggal 17 Agustus 1945, lahirlah Republik Indonesia.


Bagaimana dengan kata Nusantara?
Eduard Douwes Dekker ( 1820 – 1887 ), yang dikenal dengan nama samaran Multatuli dan juga dr. Setiabudi, pernah mengusulkan nama yang spesifik untuk menyebutkan kepulauan tanah air kita, yaitu Insulinde, yang artinya juga “Kepulauan Hindia” ( Bahasa Latin insula berarti pulau). Nama Insulinde ini kurang populer.

Pada tahun 1920, ia pun memperkenalkan suatu nama lain untuk tanah air kita yang tidak mengandung unsur kata “India”. Nama itu tiada lain adalah Nusantara, suatu istilah yang telah tenggelam berabad-abad lamanya. Setiabudi mengambil nama itu dari Pararaton, naskah kuno zaman Majapahit yang ditemukan di Bali pada akhir abad ke-19 lalu diterjemahkan oleh JLA. Brandes dan diterbitkan oleh Nicholaas Johannes Krom pada tahun 1920.

Pengertian Nusantara yang diusulkan Setiabudi jauh berbeda dengan pengertian nusantara zaman Majapahit. Pada masa Majapahit, Nusantara digunakan untuk menyebutkan pulau-pulau di luar Jawa (antara dalam Bahasa Sansekerta artinya luar, seberang) sebagai lawan dari Jawadwipa (Pulau Jawa). 
Sumpah Palapa dari Gajah Mada tertulis “Lamun huwus kalah nusantara, isun amukti palapa” (Jika telah kalah pulau-pulau seberang, barulah saya menikmati palapa).

Oleh Dr. Setiabudi kata nusantara zaman Majapahit yang berkonotasi jahiliyah itu diberi pengertian yang nasionalistis. Dengan mengambil kata Melayu asli antara, maka Nusantara kini memiliki arti yang baru yaitu “nusa di antara dua benua dan dua samudra”, sehingga Jawa pun termasuk dalam definisi nusantara yang modern. Istilah nusantara dari Setiabudi ini dengan cepat menjadi populer penggunaannya sebagai alternatif dari nama Hindia Belanda.


Nah, sekarang menurut kamu mana yang mau dipakai, Indonesia atau Nusantara?


Sumber : serbasejarah, boekwinkeltjes

Rabu, 05 Februari 2014

, , , , ,

Penemuan Baru di Mesir, Piramida 4.600 Tahun!


Fakta Luar Biasa - Mesir identik dengan piramida yang menjadi magnet untuk wisatawan. Baru-baru ini, para arkeolog menemukan piramida yang usianya diperkirakan 4.600 tahun dan berada di Edfu, lebih tua dari Piramida Giza yang terkenal.

Dilansir dari News Australia, Rabu (5/2/2014) ini adalah penemuan baru para arkeolog di Edfu, bagian selatan Mesir.

Mereka memperkirakan, usia piramidanya sekitar 4.600 tahun atau lebih tua beberapa dekade dari Piramida Giza.

Piramida tersebut tingginya 13 meter. Piramida yang belum diberi nama ini, diyakini sebagai satu dari tujuh piramida yang dibangun Firaun Huni yang memerintah 2635-2610 SM atau masa pemerintaha Snefru pada 2610-2590 SM di Edfu.

Enam dari tujuh piramida di Edfu rupanya memiliki ukuran yang sama, yaitu 18,4 x 18,6 m. Para arkeolog beranggapan, fungsi utama piramida di Edfu masih jadi misteri. Menurut analisis mereka, piramida-piramida tersebut menjadi simbol kekuasaan raja-raja di Mesir bagian selatan.

"Kesamaan tiap piramida di sana menakjubkan dan pasti ada hubungannya satu sama lain," kata pemimpin tim penelitian piramida di Edfu, Gregory Marouard dari University of Chicago Oriental Institute.

Di sisi timur piramida yang baru ditemukan ini, para arkeolog juga menemukan sisa-sisa instalasi atau benda-benda yang pernah digunakan untuk persembahan makanan. Penemuan tersebut dianggap penting karena dapat jadi petunjuk untuk mengetahui sejarah piramidanya.

Tim yang dipimpin Marouard sebenarnya sudah meneliti piramida ini di Edfu sejak tahun 2010. Awalnya, piramida tersebut tertutup lapisan pasir tebal dan tertumpuk sampah. Masyarakat sekitar juga awalnya tak tahu kalau itu adalah pirmaida.

Masyarakat beranggapan, itu hanyalah makam seorang ulama. Tim yang dipimpin Marourad pun akhirnya mulai membersihkan pasinya pelan-pelan dan hati-hati, hingga terungkaplah piramida ini.

"Pembangunan piramida ini mencermikan keahlian yang nyata dalam konstruksi batu, terutama mengenai batu-batu yang disusun sehingga menjadi blok yang sempurna," ujar Marourad.

Tim Marourad juga menemukan prasasti di piramida 4.600 tahun ini. Prasasti tersebut berupa hieroglif yang menggambarkan gulungan buku, seorang pria duduk, hewan berkaki empat, dan burung.

Piramida di bagian selatan dan tengah yang ada di Mesir, seperti piramida yang baru ditemukan ini, berbeda dengan Piramida Giza. Piramida di sana tidak memiliki bagian dalam dan tidak digunakan untuk menyimpan jasad.

Namun sayang, piramida ini tidak terawat dan dijarah orang seiiring berjalan waktu. Hingga kini tinggi piramidanya hanya 5 meter saja. Untuk menghindari penjarahan lebih lanjut, American Research Center in Egypt dan National Endowment for the Humanities membuat pagar untuk melindungi piramida yang masih diteliti ini.

Sumber : travel.detik.com

, ,

Mengapa Mumi Firaun Tutankhamun Ditemukan dengan Penis Berdiri


Fakta Luar Biasa - Mumi Firaun Mesir paling terkenal di dunia, Raja Tutankhamun, ditemukan terkubur dengan kondisi penis berdiri 90 derajat. Temuan itu telah membantu peneliti menemukan revolusi religius yang dimulai oleh Ayahnya. Menurut ahli sejarah Mesir Kuno dari American University di kairo, Salima Ikram, cara penguburan yang tidak biasa dari Raja Tutankhamun atau dikenal sebagai Raja Tut adalah upaya untuk membuatnya tampil sebagai Osiris, dewa maut atau akhirat. "Juga merupakan upaya untuk melawan Raja Akhenaten yang merupakan Ayah dari Raja Tutankhamun, yang mendirikan sebuah agama monoteistik dari memuja banyak dewa menjadi satu dewa," kata Ikram, dilansir lamanIndependent. 

Dia menambahkan, Raja Tut tidak setuju dengan agama baru ayahnya. Raja Tut dinobatkan menjadi Firaun di usia 10 tahun pada 1333 Sebelum Masehi (SM). Dia langsung memerintah selama sembilan tahun di masa-masa penting dalam sejarah Mesir Kuno, sebelum meninggal pada umur 19 tahun. "Di masa pemerintahannya, Raja Tut melakukan perubahan dengan kembali ke agama Mesir sebelumnya yang menyembah berbagai dewa," ujar Ikram.


Ikram juga menyampaikan, penis yang sedang ereksi itu menunjukkan bahwa Raja Tut adalah seorang Osiris. Karena, sejauh ini belum pernah ditemukan mumi dengan kondisi seperti itu. "Temuan ini diperkuat dengan temuan mumi Raja Tut yang dipenuhi dengan minyak berwarna hitam. Kondisi balutan tubuh berwarna hitam itu menggambarkan bahwa dirinya adalah Osiris si penguasa 

Mesir kuno," jelas Ikram. Bukan hanya Ikram yang menyatakan Raja Tut adalah sebagai Osiris. Ahli sejarah Mesir kuno lainnya, Howard Carter, yang pertama kali menemukan makam Raja Tut, juga berpendapat bahwa Raja Tut adalah sosok Osiris. "Raja Tut memang ditampilkan sebagai Osiris. Itu diketahui dari bentuk makamnya," ujar Ikram. Hasil rinci dari penelitian ini telah diterbitkan di Jurnal Etudes et Travaux. 

Sumber : Viva.co.id

Selasa, 04 Februari 2014

, , ,

Permainan Anak Ini Berasal Dari Ritual Pagan Babilonia Kuno


Fakta Luar Biasa - Anda tahu permainan anak bergaris kotak-kotak dengan puncaknya berbentuk setengah lingkaran? Ya yang itu.

Permainan ini biasanya dimainkan oleh anak perempuan dan anak lelaki di berbagai daerah.
Di Betawi, permainan ini disebut Engkle.

Dinamakan engkle, karena dalam permainan ini setiap pemain harus melakukan engkle atau berjingkat (hopscotch) dengan satu kaki untuk melewati 7 bagian rumah dan mencapai puncaknya pada tangga ke 8 dengan bentuk lingkaran gunung.

Namun apakah anda tahu Engkle sebenarnya berasal dari pemujaan setan di peradaban Kuno lalu berkembang di Eropa Barat dengan istilah Sudamanda?

Annemari Schimel, pengkaji peradaban kuno, dalam buku terkenalnya Mysteries of Numbers (Oxford: 1994), memaparkan lebih jauh bagaimana sejarah permainan anak ini. Ia menyatakan Sudamanda kental dengan unsur paganis dan mistik yang lahir dari peradaban Babilonia kuno.

Ketika Dewi Ishtar mengunjungi  bumi, Ishtar diharuskan menanggalkan sepotong pakaiannnya di tiap pintu (berjumlah 7) yang dilaluinya

Dalam misteri-misteri Mithras, orang-orang yang benar-benar ahli akhirnya mencapai pintu ke 8 yang merupakan pintu cahaya dimana mereka harus telanjang; menanggalkan seluruh sifat materi, dan siap kembali ke dunia spiritual.

Tujuh tingkat ini pula yang menjadi inisiasi dasar konsep Kristen tentang 7 tempat penyucian. Padahal konsep ini sejatinya berasal dari pemujaan kepercayaan Mithras dan ide-ide kuno tentang pendakian manusia menuju langit-langit berbintang.

Sebuah permainan anak seperti Sudamanda, lanjut Schimmel, datang ke Jerman dan Inggris melalui bala tentara romawi. Dalam permainan ini, seorang anak melompat melewati gambar seperti tanggah di atas tanah, dan tangga terakhir di kotak kedelapan disebut surga atau neraka.

Siapakah Dewi Ishtar?
Ishtar dalam konteks babilonia kuno adalah dewi kesuburan, cinta, perang, dan hubungan seksual. Dalam susunan masyarakat dewa Babilonia, ia adalah dewi perwujudan planet Venus.

Penyembahan kepada Ishtar erat kaitannya dengan kesuburan. Selain kesuburan dalam konteks seksual, juga kesuburan dalam konteks bercocok tanam.

Ketika lamanya siang dan malam dalam 1 hari mulai sama, penduduk Mesopotamia memahami bahwa ini adalah tanda berakhirnya musim dingin dan awal musim panas. Musim ini disebut dengan musim semi. Ini merupakan tanda dimulainya waktu untuk bertani.

Adalah suatu tradisi dalam masyarakat paganisme di daerah Mesopotamia untuk menyembah menghadap ke timur, tempat matahari terbit, untuk penyembahan kepada dewa matahari, yaitu Baal dan juga menyembah kepada Ishtar untuk kesuburan tanah dan juga untuk kesuburan dalam praktek-praktek seksual. Penyembahan kepada Ishtar ini juga erat kaitannya dengan orgi.

Bagi peradaban kuno, bumi digambarkan betina sedangkan matahari adalah pejantannya. Dan Ishtar adalah perlambang dewi Bumi yang tertinggi kedudukannya. Di seluruh Asia Barat, Bunda yang agung dipuja dengan berbagai nama. Bahkan ketika bangsa Yunani menduduki Asia Kecil ada suatu ciri kuil tertentu untuk memuliakannya.

Bertrand Russel, dalam bukunya A History of Western Philosophy (Sejarah Filsafat Barat) (1945), menyatakan bahwa model dewi kesuburuan seperti Ishtar menyebar hampir di seluruh peradaban. Jika kita membaca sejarah Agama Kuno, inilah sebenarnya asal mula suatu dewi bangsa Ephesus yang biasa disebut Diana.

Kita juga mengenal Dewi Anat di Kanaan, lalu ada Isis di Mesir, Inana di Sumeria Kuno, Aphrodite di belahan Yunani, Devaki di India, Fortuna di Romawi, atau Shing Moo di China. Dari sini kemudian, mereka melakukan berbagai ritus-ritus penyembahan, termasuk Sudamanda yang masuk ke Indonesia dan dimainkan oleh anak-anak kita dengan istilah engkle. Wallahua’lam.

Rabu, 15 Januari 2014

, , ,

Mengapa Kalender 2014 dan 1997 Sama? Ini Alasannya


Fakta Luar Biasa  Di jejaring sosial, belakangan ramai dibicarakan kemiripan antara kalender tahun 1997 dan 2014. Ambil contoh, tanggal 1 Januari pada tahun tersebut sama-sama jatuh pada hari Rabu. Sementara akhir tahun juga jatuh pada hari Rabu. Bulan Februari juga sama-sama mempunyai 28 hari.

Apa sebab kemiripan tersebut? 

Apakah hanya kebetulan atau memang ada latar belakang ilmiahnya, misalnya dari sisi astronomi?Terkait hal itu, Profesor Riset Astrofisika dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin memberi penjelasan.

Thomas mengungkapkan, ada siklus dalam perjalanan waktu dari tahun ke tahun yang tak disadari sehingga terdapat kesamaan antara tahun 1997 dan 2014."Secara umum, selalu ada kesamaan setiap 28 tahun sekali," kata Thomas.

Jadi, kata Thomas, kalender tahun 2014 sama dengan kalender tahun 1986 dan akan sama dengan kalender tahun 2042.

Angka 28 tahun sendiri berasal dari perkalian antara 4, diperoleh dari tahun kabisat yang berlangsung 4 tahun sekali dengan 7, jumlah hari dalam seminggu.

Namun, dalam kurun waktu 28 tahun tersebut, terdapat juga kemiripan antara tahun yang satu dan yang lain. "Dalam waktu 28 tahun itu, ada kemiripan menurut pola 6-11-11-6," ungkap Thomas yang menekuni sistem kalender ini.

Berdasarkan pola tersebut, kalender tahun 2014 tidak hanya sama dengan tahun 1997, tetapi juga dengan tahun 2003. Ke depan, kalender tahun 2014 juga akan sama dengan kalender tahun 2025, 2031, serta tahun 2042.

Kesamaan tidak hanya dijumpai pada kalender Masehi, tetapi juga pada kalender Hijriah atau kalender Bulan. "Kalender Hijriah mempunyai pola siklus sekitar 33 tahun," kata Thomas.

Jadi, bila Idul Fitri tahun 2013 jatuh pada tanggal 8 Agustus, maka Idul Fitri 33 tahun berikutnya, yakni tahun 2046, juga akan jatuh pada tanggal yang sama.Dosen astronomi Institut Teknologi Bandung, Hakim L Malasan, mengatakan bahwa siklus 28 tahunan merupakan konsekuensi dari sistem penanggalan Gregorian atau Masehi."Tidak ada dampak apa pun secara astronomis karena ini fenomena pengulangan biasa," ungkapnya.

Sumber : http://sains.kompas.com.

Selasa, 12 November 2013

, , ,

Sejarah Sepeda yg belum Anda Ketahui

Fakta Luar Biasa - Hhmm.. kita pasti seneng banged nyanyi lagu ini pas dapet sepeda baru dari papa mama tercinta maklum Gan,, soalnya waktu ane SD dulu,, sepeda ini barang wajib buat setiap anak yg pengen disebut 'gaol' Nah, ane pengen share aja ni Gan,, kaya gimana sih bentuk sepeda waktu perrtama kali ditemuin,, dan perkembangannya sampe sekarang.

Di sekitar abad 18,, seorang bangsawan perancis (ane lupa Gan namanya) sedang menaiki kereta kuda miliknya. namun kereta kuda yang dia naiki tidak bisa lewat lantaran jalan yg sedang dilaluinya tertutup oleh pohon yang tumbang dan hanya menyisakan bahu jalan yang tidak terlalu lebar. Kemudian terlintas di pikirannya untuk membuat alat transportasi dengan roda, yang ramping sedemikian rupa, agar bisa melewati celah tersebut.hasilnya:


sepeda ini sangat sederhana,, dengan dua roda, jok (kursi) dan setang (pegangan) di perancis,, sepeda ini tidak begitu disukai warga,, karena mereka menilai tidak ada untungnya menaiki kendaraan seperti itu,, sama saja seperti berjalan tapi di Inggris,, sepeda ini cukup laris karena di sana banyak terdapat bukit2 kecil dan lembah, sehingga cukup menyenangkan mengendarai sepeda menuruni bukit2 tsbKarena tidak cukup puas dengan pencapaiannya,, kemudian orang2 perancis mencoba melakukan inovasi agar sepeda yang mereka buat cukup efektif dan dapat diterima masyarakat. mereka memikirkan suatu sistem yang dapat menggerakkan sepeda tanpa mengharuskan kaki penggunanya turun ke tanah.

pada velocipede ini, terdapat pedal pada roda depannya yang digunakan untuk mengayuh sepeda jenis ini. (pedal ini mirip kaya pedal di sepeda roda tiga yg buat balita Gan)pedal ini hanya digunakan untuk mengayuh roda depan. sehingga, seiring berjalannya waktu, velocipede ini berevolusi menjadi seperti ini:


Pada tahun 1870, James Starley mulai membuat sepeda dengan roda depan yang sangat besar sedang roda belakangnya sangat kecil. Kemudian Starley berhasil membuat terobosan dengan mencipta roda berjari-jari dan metode cross-tangent. Dengan sistem jari-jari pada roda, Starley bisa menghemat material kayu dan membuat sepeda lebih ringan untuk dikendarai. Karena roda belakang hanya sebagai penyeimbang, maka untuk efisiensi kerja dan biaya, roda belekang dibuat sekecil2nya dan roda depan dibuat sebesar2nya. apalagi pada waktu itu sering diadakan lomba kayuh sepeda, maka sepeda dengan roda lebih besar yg paling banyak digunakan karena berpeluang lebih besar untuk memenangkan pertandingan, namun hal ini justru menimbulkan kekhawatiran bagi wanita dan anak-anak, karena sepeda jenis ini terlihat begitu menakutkan dan berbahaya untuk digunakan. Untunglah pada tahun 1886 kekurangan itu diperbaiki oleh keponakan Starley yang bernama John Kemp Starley. Ia berhasil membuat sepeda yang lebih aman untuk dikendarai oleh siapa saja. Ia memasang rantai dan menyamakan besarnya roda depan dan belakang.
pada awalnya, kemunculan sepeda ini mendapat cemoohan dari warga. yang biasa memakainya hanya wanita dan anak2. namun sepeda ini mengikuti lomba balap sepeda yang biasa diadakan, dan banyak orang yg menertawakannya pada masa itu. saat start, sepeda dengan rantai ini memang tertinggal di belakang. namun di pertengahan pertandingan, sepeda ini mampu menyusul sepeda2 lainnya,, dan pada akhir balapan mampu finish di urutan pertama dengan jarak yang cukup jauh dari sepeda2 lainnya, yg masih berbentuk velocipede. setelah itulah, kemudian sepeda ini diterima di kalangan masyrakat, dan velocipede pun mulai ditinggalkan. Penemuan yang tak kalah penting juga dilakukan John Boyd Dunlop pada tahun 1888. Dunlop berhasil menemukan teknologi ban sepeda yang bisa diisi dengan angin (pneumatic tire).


Dari sinilah, awal kemajuan sepeda yang pesat. Kemudian laju sepeda pun tak lagi berguncang dan beragam bentuk sepeda berhasil diciptakan. Penemuan berikutnya yang ikut menyumbang teknologi persepedaan, yakni seperti rem, perbandingan gigi yang bisa dipindah-pindah, rantai, setang yang bisa digerakkan dan masih banyak lagi yang membuat sepeda makin nyaman untuk dikendarai. Sejak itu semakin banyak orang menggunakan sepeda sebagai alat transportasi. Meskipun kini fungsinya mulai digantikan oleh sepeda motor maupun mobil, namun sepeda tetap mempunyai cukup banyak penggemar.

Minggu, 03 November 2013

,

Misteri Kematian Firaun Tutankhamun, `Kutukan` atau Ketabrak

Fakta Luar Biasa
Firaun Tutankhamun mati muda, dalam usia sekitar 19 tahun. Semasa hidup ia dipuja sebagai `dewa hidup`, penguasa yang paling terkenal dan paling muda dari sebuah dinasti paling jaya, yang memimpin salah satu peradaban terbesar di dunia, Mesir.

Sejak makamnya ditemukan pada tahun 1922, sebab musabab kematian Sang Firaun belum terkuak. Menjadi misteri terbesar dunia kuno. 

Kini 91 tahun setelah arkeolog Inggris, Howard Carter menemukan makamnya di Valley of the Kings (Lembah Para Firaun), muncul bukti baru, Tutankhamen meregang nyawa akibat ditabrak kereta kuda yang melaju cepat. 

Juga diketahui, setelah ditemukan tewas pada tahun 1323 Sebelum Masehi, 3.336 tahun lalu, Tutankhamun cepat-cepat dibalsem dan dimakamkan -- sampai-sampai membuat muminya terbakar di dalam peti batu atau sarkofagus.

Teori tentang kereta dibuat Dr Chris Naunton, Direktur Egypt Exploration Society, yang membuat hipotesis setelah membaca catatan Carter yang tak pernah dipublikasikan.

Naunton juga menggunakan teknologi terbaru untuk merekonstruksi kematian Firaun Tut. "Kami yakin, ada kemungkinan bahwa tubuhnya tertabrak kereta berkecepatan tinggi dan menderita luka parah. 

Bahkan, itulah yang membunuhnya," kata dia seperti dimuat Daily Mail, Minggu (3/11/2013)."Jasadnya hancur bukan main -- pasti berdarah-darah. Itu yang membuat pembalseman menjadi bermasalah. Para petugas pembalsem saat itu biasa merawat jasad yang masih utuh," kata Naunton. 

Pada tahun 1968, seorang fotografer dari Liverpool University mengambil gambar 50 sinar-X mumi tersebut. Dari sana diketahui, tengkorak Tutankhamun lepas dari tubuhnya. Sejumlah tulangnya, termasuk di rusuk, juga hancur. 

Sebuah fragmen daging sang firaun juga sempat diperiksa para ilmuwan.Juga ditemukan bahwa mumi Tutankhamun gosong beberapa bagian, diduga terbakar dalam peti tertutup. Bisa saja pembakaran berlangsung spontan, petunjuk bahwa proses mumifikasi telah gagal. 

Setelah menemukan bukti bahwa Tutankhamun bukan korban pembunuhan, Naunton meminta ahli forensik melakukan riset lebih lanjut yang akhirnya menguak bahwa luka-lukanya konsisten dengan luka tertabrak, oleh roda sempit dari jenis yang digunakan pada kereta kuda pada masanya.

'Kutukan' Dada Besar
Apapun kebenarannya, sejumlah spekulasi sudah lama berseliweran soal sebab kematian Tutankhamun: pembunuhan, gigitan ular berbisa, kusta, malaria, TBC, anemia sel sabit, juga dugaan Sang Firaun jatuh dari kereta kudanya. (Ada juga Firaun lain yang tewas digorok)Sebelumnya, ahli bedah sekaligus peminat sejarah medis asal Imperial College London, Inggris, Hutan Ashrafian menawarkan teori baru.

Ia menduga, Tutankhamun dan para pendahulunya yang juga mati muda menderita penyakit tak biasa. Salah satu petunjuknya ada pada ciri fisik mereka yang feminin, berdada besar, dan pinggul lebar.Smenkhkare, yang diyakini sebagai paman atau kakak Tutankhamun, juga Akhenaten yang diperkirakan sebagai ayahnya, juga digambarkan dalam lukisan dan patung dengan dada besar.

Usia pendek para Firaun itu pun mengarah ke dugaan mereka menderita penyakit keturunan. Teori ini didukung fakta bahwa dua firaun sebelum Akhenaten - Amenhotep III dan Tuthmosis IV - juga terlihat memiliki penampilan fisik yang serupa."Ada banyak teori, tapi semua itu hanya berfokus pada masing-masing individu Firaun," kata dia seperti dikutip dari Washington Post. 

Tidak mempertimbangkan penyakit keturunan.Lalu apa kaitan dada besar dengan kematian para firaun?Ashrafian menyebut sebuah kata kunci: epilepsi. Ia yakin, para para firaun menderita epilepsi lobus temporal. Yang ditandai kejang-kejang parah yang kadang disertai halusinasi berupa kilatan cahaya dan suara-suara misterius.

Lobus temporal, Ashrafian menambahkan, terhubung ke bagian otak yang terlibat dalam pelepasan hormonterkait perkembangan seksual. Itu yang menjelaskan mengapa payudara para firaun yang menderita penyakit itu berkembang besar.

Eilepsi juga yang diduga melatarbelakangi "visi relijius" yang dialami Akhenaten, yang berhasil menaikkan dewa minor tak dianggap, Aten, menjadi dewa besar. Yang mengubah kepercayaan Mesir Kuno yang sebelumnya mempercayai banyak dewa menjadi monoteis, menyembah satu dewa.

Tuthmosis IV juga dilaporkan mendapat visi relijius di siang bolong yang panas, yang dicatat dalam Dream Stele, prasasti yang ditemukan di dekat Sphinx. "Orang-orang dengan epilepsi lobus temporal, saat terkena sinar matahari akan mendapatkan rangsangan halusinasi."Sementara terkait retakan pada tulang kaki di mumi Tutankhamun, Ashrafian berpendapat, itu bisa jadi akibat benturan atau jatuh saat ia mengalami kejang-kejang serangan epilepsi.

Namun, meski meyakinkan, pendapat itu tak disepakati Howard Markel, sejarawan medis dari University of Michigan. Ia mengatakan teori itu tak mudah dibuktikan, sebab tak ada tes genetik yang definitif sebagai petunjuk epilepsi."Ini hipotesis yang sangat menarik, itu saja, tak ada bukti definitifnya." (Ein).

Sumber: Liputan6.com


Sabtu, 19 Oktober 2013

, ,

Wow, Ditemukan Gambar Animasi di Gua Prasejarah

Fakta Luar Biasa - Seni menggambar kartun animasi ternyata sudah ada sejak zaman prasejarah. Walau masih sederhana, namun tekniknya serupa dengan animasi di masa sekarang. Gambar tersebut ditemukan oleh dua orang peneliti asal Perancis. Mereka adalah Marc Azema dari University of Toulouse-Le Mirail dan seorang seniman bernama Florent Rivere.

Menemukan gambar tersebut di gua Chauvet, yang terletak di komplek gua Lascaux di barat daya Perancis. Jika dilihat secara teliti, gambar tersebut membentuk rangkaian layaknya animasi. Mereka berpendapat, jika dilihat di bawah cahaya api, maka gambar-gambar tersebut tampak seperti hewan yang sedang bergerak.


Penemuan ini juga dipercaya bahwa manusia prasejarah telah menciptakan teknik thaumatropes, gambar bersisi ganda yang bisa diputar untuk membentuk sebuah animasi. Jauh sebelum John Hershel mengklaim telah menciptakan thaumatropes di tahun 1825. Azema yang sudah 20 tahun meneliti teknik animasi zaman batu ini telah mengidentifikasi 53 lukisan yang terdapat di 12 gua di Perancis.

Rangkaian gambar itu membentuk gerakan, seperti gerakan hewan berlari, menggerakan kepala dan menggoyangkan ekor. Dikutip dari dailymail.co.uk, ia mengatakan, "Ada sekitar 20 gambar hewan, terutama kuda yang memiliki beberapa kepala, kaki, atau ekor. Ketika lukisan ini dilihat dan diterangi dengan cahaya obor yang berkedip-kedip, maka efek animasinya akan sempurna."Berikut ini video penjelasannya.

, , ,

Ternyata Kelinci Pembunuh Nenek Moyang Kita

Fakta Luar Biasa
John Fa, peneliti dari Durrell Wildlife Conservation Trust di Jersey, berdasarkan hasil penelitiannya mengklaim bahwa Neanderthals, moyang manusia, punah gara-gara kelinci. Bagaimana bisa?Fa meneliti tulang belulang hewan yang ditemukan di tiga lokasi penggalian di Spanyol dan Perancis. Dia menemukan bahwa sekitar 30.000 tahun lalu, mamalia besar seperti rusa melimpah di gua. Namun, pada masa berikutnya, mamalia besar mulai jarang ditemui.

Fa berpendapat, kemampuan beradaptasi untuk berburu mamalia berukuran kecil memegang peranan penting dalam kesintasan spesies. Sementara manusia modern pintar beradaptasi, tak demikian halnya dengan Neanderthals. "Ketergantungan yang tinggi pada perburuan dan konsumsi mamalia besar oleh kelompok kerabat manusia tertentu membatasi kesintasannya ketika mangsa pilihannya menjadi terbatas," papar Fa seperti dikutip Daily Mail.

Fa mengungkapkan, pada masa Neanderthals, jumlah kelinci melimpah. Namun, moyang manusia tersebut tidak mampu atau tidak mau memanfaatkannya. Hal tersebut berkontribusi pada punahnya Neanderthals."Analisis tulang yang ditemukan selama ekskavasi di Iberia menunjukkan bahwa kelompok kelinci adalah bagian diet penting dari spesies dengan anatomi manusia modern. Namun, hewan itu relatif tak digunakan selama masa Mousterian, ketika Neanderthals eksis," papar Fa.

Fa tak mengetahui dengan jelas mengapa Neanderthals tak bisa memanfaatkan kelinci. Menurut Fa, Neanderthals kurang memiliki taktik untuk menangkap hewan itu. Adapun manusia modern diduga tak memanfaatkan panah untuk berburu kelinci, tetapi menggunakan api, asap, dan anjing. 

Senin, 14 Oktober 2013

Fakta Mangkuk Kuno Cina Patahkan Teori Darwinisme

 
Fakta Luarbiasa
Kepingan-kepingan tembikar yang baru-baru ini ditemukan oleh para pakar ilmu purbakala di Gua Yuchanyan di Cina telah sekali lagi merobohkan pemikiran evolusionis mengenai sejarah.

Menurut sebuah laporan di BBC News, usia pecahan-pecahan tersebut yang telah ditentukan dengan menggunakan 40 macam teknik Karbon-14 yang berbeda berkisar antara 17.500 dan 18.300 tahun. 

Keberadaan periuk setua itu merupakan sebuah kekalahan penuh, dalam istilah evolusinis, karena mereka menyatakan bahwa manusia memulai kehidupan beradab dan menetap pada masa yang mereka sebut sebagai Zaman Batu.

Evolusonis menyatakan bahwa manusia pertama adalah makhluk setengah-kera yang bentuk tubuh dan kemampuan akalnya berkembang seiring dengan perjalanan waktu, bahwa mereka mendapatkan keterampilan baru, dan bahwa peradaban berevolusi disebabkan oleh hal tersebut.

Menurut pernyataan ini, yang didasarkan pada ketiadaan bukti ilmiah apa pun, nenek moyang purba kita yang diduga ada itu menjalani hidup sebagai binatang, lalu menjadi beradab hanya setelah mereka menjadi manusia, dan menunjukkan kemajuan budaya seiring dengan bertambah majunya kemampuan akal mereka.

Gambar-gambar khayalan dari apa yang disebut sebagai Manusia purba, dengan tubuh yang seluruhnya tertutupi bulu binatang, atau sedang membuat api sembari jongkok di bawah kulit binatang, tengah berjalan di sepanjang tepi wilayah perairan sembari memanggul hewan yang baru saja dibunuh, atau sedang berusaha berkomunikasi dengan sesamanya menggunakan gerakan isyarat dan bersungut-sungut, adalah gambar rekayasa yang dilandaskan pada pernyataan tidak ilmiah ini.

Contoh tembikar yang ditemukan di Gua Yuchanyan pada tahun 1995amun, temuan-temuan purbakala yang dihasilkan hingga kini dari Zaman Batu, di mana evolusionis menyatakan bahwa “manusia waktu itu baru saja belajar berbicara”, menunjukkan bahwa manusia di masa itu sudah menjalani hidup berkeluarga, melakukan bedah otak dan memahami seni lukis dan musik.

Oleh karena serpihan periuk berusia sekitar 18.000 tahun yang ditemukan di Gua Yuchanyan di Cina juga menampakkan tanda-tanda kehidupan yang berperadaban, maka ini pun membantah “urutan zaman-zaman sejarah” karangan evolusonis. Kepingan-kepingan mangkuk ini, yang usianya ditetapkan antara 17.500 dan 18.300 tahun, adalah sisa-sisa peninggalan tembikar tertua yang pernah ditemukan. 

Menurut pernyataan evolusionis, manusia semestinya belum menjalani hidup menetap di masa yang disebut sebagai Zaman Batu, dan mestinya hidup di gua-gua sebagai pemburu purba yang menggunakan perkakas yang terbuat dari batu.

Namun temuan-temuan purbakala secara ilmiah membuktikan justru sebaliknya. Pecahan-pecahan barang yang terbuat dari tanah liat yang ditemukan di Gua Yuchanyan itu secara telak menyingkap ketidakabsahan pernyataan evolusonis, yang sejatinya tidak lebih dari khayalan.

Biji-bijian padi juga ditemukan di gua yang sama di tahun 2005. Secara keseluruhan, temuan-temuan ini menunjukkan bahwa manusia yang hidup 18.000 tahun lalu telah bertani dan hidup berperadaban sebagaimana yang dilakukan manusia masa kini.

Kemajuan dan temuan seperti ini yang terjadi di cabang-cabang ilmu pengetahuan seperti arkeologi dan antropologi menyingkapkan bahwa “gagasan evolusi budaya dan masyarakat manusia” adalah sesuatu yang palsu. 

Temuan yang dihasilkan selama penggalian-penggalian purbakala dengan jelas menampakkan bahwa sejarah ditafsirkan oleh para ilmuwan Darwinis berdasarkan prasangka ideologi materialis. Dongeng “Zaman Batu” tidaklah lebih dari upaya kalangan materialis dalam rangka menampilkan manusia sebagai sebuah makhluk hidup yang berevolusi dari binatang yang tidak berakal dan memaksakan dongeng yang mereka yakini ini pada ilmu pengetahuan.

Minggu, 13 Oktober 2013

, ,

Fakta Dubai Buat Replika Taj Mahal

 
Fakta Luarbiasa
Dubai akan membangun replika Taj Mahal di India yang akan difungsikan sebagai hotel dengan 350 kamar dan apartemen. Replika yang disebut sebagai Taj Arabia itu ditarget bisa selesai dibangun pada awal 2016. "Desain kami sudah selesai, dan kami mendapat semua izin dari otoritas," ujar Direktur Link Global Group Company, Arun Mehra dikutip Emirates247, Kamis (10/10). 

Dia mengatakan, bangunan itu juga akan dibuat sebagai tempat yang menyediakan semua kebutuhan pernikahan. Bangunan itu akan dibuat keseluruhannya dengan struktur kaca. Taj Arabia dikatakan tiga sampai empat kali lebih besar dari ukuran Taj mahal asli. Gedung itu juga akan berlantai 20. Berdasarkan rencana baru, komponen perumahan dikurangi. Namun, tempat penjualan barang fashion bermerek akan tetap menempati ruangan satu juta kaki persegi. Lokasi gedung itu akan berada di Falcon City.

Link Global berencana memulai penjualan apartemen dan komponen retail pada Desember tahun ini. "Kami membangun tempat tujuan untuk pernikahan dan ada permintaan untuk konsep itu, " ujar Mehra. Falcon City merupakan mega proyek yang akan membangun sejumlah bangunan dengan konsep arsitektur dunia seperti piramida, Taman Gantung Babilonia, Menara Eiffel, dan Menara Miring Pisa.

Sumber: republika.com 

Kamis, 03 Oktober 2013

,

Fakta 7 Hal Penting Dalam Sejarah Batik

 
Fakta Luarbiasa
Di Hari Batik Nasional ini kita coba telusuri perjalanan riwayat batik di Indonesia. Ada beberapa fakta menarik soal sejarah kain yang  berasal dari gabungan dua kata bahasa Jawa: amba, yang bermakna 'menulis' dan titik, yang bermakna 'titik'.

1. Dr. G.P Rouffaer, peneliti di Hindia-Belanda (lihat sumber) berpendapat bahwa teknik membatik kemungkinan diperkenalkan dari India atau Srilanka pada abad ke-6 atau ke-7. 

2. Masih soal opini Rouffaer. Walau ia mengatakan teknik ini hasil adaptasi budaya impor, ia juga menulis pola gringsing sudah dikenal sejak abad ke-12 di Kediri, Jawa Timur. Dan pola tersebut hanya bisa dibentuk dengan menggunakan alat canting.  Akhirnya kesimpulan doktor Belanda ini adalah: canting ditemukan di Jawa pada masa sekitar itu. Patut diketahui, tak ada budaya 'orisinil' dalam khasanah sejarah. Namun, pembentukan tradisi baru akan menghasilkan bentukan budaya yang juga 'baru'. Demikian pula pada batik, memang ada asimilasi budaya yang datang ke tanah Jawa. Tapi pada akhirnya, bila benar canting ditemukan oleh masyarakat Jawa, maka batik menjadi budaya baru. Batik adalah milik penduduk kepulauan Nusantara ini. Hal ini mungkin sejalan dengan opini J.L.A. Brandes, arkeolog Belanda, dan F.A. Sutjipto, sejarawan Indonesia. Mereka percaya bahwa tradisi batik adalah asli dari daerah seperti Toraja, Flores, Halmahera, dan Papua. Perlu dicatat bahwa wilayah tersebut bukanlah area yang dipengaruhi oleh Hinduisme, tetapi diketahui memiliki tradisi kuno membuat batik.


3. Teknik batik menjadi populer berkat tulisan Sir Thomas Stamford Raffles dalam buku History of Java, 1817. Kita tahu, Raffles sempat menjadi Gubernur Inggris di Jawa. Selain batik, Raffles juga menguak Borobudur yang sempat 'hilang'. Batik juga semakin menarik minat masyarakat barat karena seorang saudagar Belanda Van Rijekevorsel, memberikan selembar batik yang diperolehnya saat berkunjung ke Indonesia ke Museum Etnik di Rotterdam pada tahun 1873. Maka saat dipamerkan di Exposition Universelle di Paris pada tahun 1900, batik Indonesia memukau publik dan seniman.

4. Membatik awalnya pekerjaan prestisius  kaum perempuan Jawa. Hingga ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-laki ke bidang ini. 

5. Motif batik banyak sekali variannya saat ini. Namun dari sisi akar budaya yang kuat, pada prinsipnya motif tradisional digunakan oleh keluarga keraton. Hal ini jadi bukti, di masanya batik merupakan tekstil bergengsi. Untuk wilayah 'darat' atau Keraton  Yogyakarta dan Surakarta dikenal dengan batik sogan. Sementara batik Cirebon (mewakili keraton 'pesisir') biasanya bermotif mahluk laut dan pengaruh Tionghoa. Batik pesisir juga memiliki garis maskulin hingga bisa terlihat pada corak "Mega Mendung".

6. Mengenai batik sogan, dinamakan demikian karena pada awal mulanya proses pewarnaan batik ini  menggunakan pewarna alami yang diambil dari batang kayu pohon soga tingi. Batik Sogan memang jenis batik yang identik dengan daerah keraton Jawa yaitu Yogyakarta dan Solo, motifnya pun biasanya mengikuti pakem motif-motif klasik keraton. Sogan Yogya dan Solo juga dapat dibedakan dari warnanya. Biasanya sogan Yogya dominan berwarna coklat tua-kehitaman dan putih, sedangkan sogan Solo berwarna coklat-oranye dan coklat. 

7. Tanggal 2 Oktober 1999 sangat penting karena: Batik Indonesia secara resmi diakui UNESCO dengan dimasukkan ke dalam Daftar Representatif sebagai Budaya Tak-benda Warisan Manusia (Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity) dalam Sidang ke-4 Komite Antar-Pemerintah (Fourth Session of the Intergovernmental Committee) tentang Warisan Budaya Tak-benda di Abu Dhabi.

Sumber: berbagai macam sumber

Kamis, 05 September 2013

,

Fakta Awal Mula Korek Api

Fakta Luarbiasa - Korek api pertama kali diciptakan pada tahun 1827 oleh J. Walker, berkebangsaan Inggris. Tapi korek api pada masa itu menghasilkan percikan zat yang berebahaya bagi manusia.Selain itu api yang sudah menyala juga berbahaya. Pada tahun 1845 A. Syurote menciptakan korek api fosfor yang aman bagi tubuh manusia. Setelah itu pada tahun 1848 orang Jerman bernama R. Boyle menciptakan korek api yang aman yang dapat mengurangi besarnya bahaya kebakaran.

Korek api yang digunakan sekarang ini adalah korek api aman yang diciptakan pertama kali oleh R. BoyleKorek api pertama kali diciptakan pada tahun 1827 oleh J. Walker, berkebangsaan Inggris. Tapi korek api pada masa itu menghasilkan percikan zat yang berebahaya bagi manusia.Selain itu api yang sudah menyala juga berbahaya. Pada tahun 1845 A. Syurote menciptakan korek api fosfor yang aman bagi tubuh manusia. Setelah itu pada tahun 1848 orang Jerman bernama R. Boyle menciptakan korek api yang aman yang dapat mengurangi besarnya bahaya kebakaran.Korek api yang digunakan sekarang ini adalah korek api aman yang diciptakan pertama kali oleh R. Boyle

Senin, 02 September 2013

,

Fakta Bukti manusia bukan berasal dari kera

Fakta Luarbiasa
1. Para ilmuwan telah menemukan fosil manusia yang hidup dahulu kala. Fosil-fosil manusia ini tidak menunjukkan perbedaan dengan manusia masa kini. Bahkan, fosil-fosil ini hidup zaman yang dinyatakan para evolusionis belum terbentuk manusia. Jika mengikuti klaim mereka seharusnya hanya ada kera nenek moyang manusia kala itu.

2. Para ilmuwan telah menemukan bekas-bekas sebuah gubuk batu. Ketika mereka menghitung waktunya, mereka mencapai kesimpulan bahwa gubuk itu setidaknya berumur 1,5 juta tahun. Artinya manusia yang hidup 1,5 juta tahun yang lalu adalah manusia beradab. Mereka adalah manusia biasa sebagaimana manusia masa kini. Bukti ini membuat pernyataan para evolusionis, seperti bahwa manusia berevolusi dari kera, pertama ada manusia primitif (separo manusia, separo kera), dan kemudian berevolusi menjadi manusia masa kini, keliru sama sekali. 

3. Salah satu fosil tertua yang ditemukan hingga saat ini adalah fosil Anak Toscana, yang berumur sekitar 1,6 juta tahun. Ketika fosil ini diuji dengan saksama, ditemukan bahwa fosil ini adalah milik anak 12 tahun, yang jika dewasa akan setinggi 1,8 m. Fosil ini saja, dengan kemiripan yang tepat dengan kerangka manusia hari ini, sudah cukup untuk menggugurkan kepercayaan bahwa manusia berasal dari kera.

4. Manusia adalah satu-satunya makhluk hidup yang dapat berjalan tegak dengan dua kakinya. Binatang seperti rusa, anjing, dan kera berkaki empat, dan binatang seperti ular, buaya dan kadal adalahreptil. Sebagaimana dinyatakan oleh teori evolusi, jutaan tahun yang lalu kera berkaki empat mengubah cara berjalan mereka menjadi posisi membungkuk. Kera terus berjalan membungkuk sampai, suatu hari, cara berjalan mereka menjadi sepenuhnya tegak. Dan sebagai hasilnya, bentuk manusia tercapai. Klaim yang dibuat oleh teori evolusi ini tidak berlandaskan pada bukti ilmiah apa pun, tetapi berdasarkan khayalan semata. Pengkajian yang dilakukan para ilmuwan tahun-tahun terakhir ini telah membuktikan bahwa klaim para evolusionis benar-benar omong kosong yang tidak ilmiah!Penelitian telah menunjukkan bahwa makhluk hidup menggunakan energinya paling baik dengan berjalan dengan 2 kaki atau 4 kaki.

Makhluk hidup akan menghabiskan energi dua kali lebih banyak jika mereka mencoba berjalan membungkuk dan berbeda dari postur alamiahnya. Lalu, mengapa kera berjalan menghabiskan dua kali lebih banyak energi selama ribuan tahun? Sama halnya dengan manusia dewasa yang merangkak dengan beban penuh di punggungnya. Atau, maukah kamu, walau lebih enak berjalan dengan kedua kakimu, tiba-tiba memutuskan untuk berdiri dan berjalan pada kedua telapak tanganmu? Jelaslah tidak ada makhluk yang mau mengganti cara berjalannya yang enak. Allah Yang Mahakuasa telah menciptakan setiap manusia dengan kemampuan untuk bergerak dengan cara yang paling menyenangkan. Kesimpulannya, teori evolusi tidak dapat menjawab pertanyaan, "Mengapa suatu saat kera berkaki empat memutuskan untuk berjalan hanya dengan dua kaki?"

5.Perbedaan terbesar antara kera dan manusia adalah bahwa manusia memiliki jiwa sementara kera tidak. Manusia penuh pengetahuan, berpikir, berbicara, dan menyampaikan pikirannya kepada orang lain dengan kalimat yang masuk akal, mereka mengambil keputusan, mereka merasa, mereka mengembangkan cita rasa, mereka mengenal seni, mereka melukis, mereka menulis lagu, mereka bernyanyi dan mereka penuh dengan cinta dan nilai moral. Semua ciri ini khusus bagi jiwa manusia. Binatang tidak memiliki jiwa. Cara mereka hiduap dan menunjukkan kasih sayang berhubungan dengan pola kehidupannya. Tidak ada selain manusia yang memiliki ciri-ciri unik ini.Allah Yang Mahakuasa hanya menciptakan ciri-ciri sedemikian untuk manusia dan tidak untuk binatang.

Minggu, 01 September 2013

,

Fakta 4 Negara yang Paling Ditakuti Amerika

Fakta Luarbiasa - di bawah ini adalah negara-negara yang ditakuti oleh Amerika.

1. Korea Utara
Militer Korea Utara momok yang menakutkan bagi amerika. Ini adalah negara dengan anggota militer terbesar ke-4 di planet ini, dan menghabiskan porsi yang lebih besar dari PDBnya utuk anggaran militer daripada negara lain. Juga dengan keberadaan senjata nuklir yang dirahasiakan dan tidak terdata oleh PBB.

2. Iran
Sangat mudah untuk melihat mengapa Amerika takut Iran. Presiden Mahmoud Ahmadinejad mengancam akan menghapus Israel dari peta dan menyatakan Amerika Serikat adalah dalang sebenarnya di balik 9 / 11 .
Dan sampai hari ini Amerika tetap memberi perhatian penuh atas aksi dan ucapan Ahmadinejad, itulah sebabnya Ahmadinejad masih menjadi tokoh yang sangat berpengaruh dalam jajaran musuh abadi AS.

3. China
Menurut The New York Post, Amerika sudah berutang pada Cina begitu banyak , sehingga Cina dapat menghancurkan ekonomi Amerika kapanpun mereka mau. Media cenderung menggambarkan Amerika seperti pecundang dan China seperti kakak ipar yang terus meminjamkan uang.

Meskipun China masih tergantung pada AS dan ada juga anggapan jika mereka memutuskan untuk menarik alas ekonomi di Amerika Serikat, mereka juga akan menjatuhkan ekonominya sendiri karena begitu banyaknya pasar China di AS.

4. Rusia
Rusia memiliki jumlah senjata darat terbanyak didunia yaitu sejumlah 79,985. 22.800 adalah Tank. Russia memiliki total sebanyak 526 Mesin Perang Angkatan Laut dan memiliki 3,888 angkatan udara.

Kekuatan Rusia tidak sehebat pendahulunya Uni Soviet yang memiliki banyak Kapal Induk, sekarang Rusia hanya memiliki kapal indul satu satunya Admiral Kuznetsov dan sebagian besar Alutsistanya peninggalan era soviet, perlahan dibawah komando Vladimir Putin. Rusia mengejar titel “Adidaya” nya lagi.